Rabu, 18 November 2009

DISAIN ARSITEKTUR MENGGUNAKAN SOFTWARE GRAFIS

Keindahan suatu hasil disain Arsitektur yang menggunakan software design pada komputer seringkali membuat pengamat merasa kagum dan menyangka penciptanya adalah seorang genius yang mengerjakannya dengan mudah.

Pada umumnya seorang Arsitek di era modern ini menggunakan komputer sebagai fasilitas menggambar atau mendisain model maupun bentuk bangunan, sudah jarang kita temukan saat ini seorang Arsitek mendisain bangunan masih menggunakan mesin gambar manual. Namun bukan berarti mesin gambar tersebut sudah ditinggalkan begitu saja, karena pada kenyataannya mesin gambar masih menjadi ikon seorang Arsitek, misalnya pada beberapa kantor konsultan maupun kontraktor sering kita lihat perabot yang satu ini mangkal dengan gagahnya dalam ruang kerja para Arsitek. Meskipun hanya berfungsi sebagai pajangan Namun sesekali mesin gambar ini dimanfaatkan untuk memamerkan hasil gambar yang ditempel diatas meja gambarnya ada pula yang menggunakannya untuk membuat draft model atau bentuk bangunan sebelum disalin ke komputer.

Nah, yang akan kita bahas kali ini bukanlah mengenai mesin gambar yang sudah mulai ditinggalkan itu, melainkan disain Arsitektur yang menggunakan Software pada komputer lebih khusus lagi menggunakan Software Grafis. Mengapa menggunakan software grafis? sedangkan saat ini banyak para Arsitek menggunakan Software Arsitektur yang bejibun jumlahnya, mulai dari AutoCad, ArchiCad, 3dsMax, Home Design, SmartDraw dan lain sebagainya. Jawabannya sederhana, Software Grafis merupakan fasilitas alternatif bagi para Arsitek yang belum mempelajari teknik mendisain menggunakan Software Arsitektur seperti yang disebutkan tadi dikarenakan tidak punya banyak waktu untuk mengikuti pelatihan atau kursus, sedangkan untuk Software Grafis ini hamper setiap hari kita gunakan baik di rumah maupun di kantor, karena sebenarnya fasilitas atau software apapun yang digunakan seorang Arsitek untuk mendisain bentuk / model bangunan, maka akan menghasilkan sebuah karya disain yang bagus selama Arsitek itu sudah mempunyai prinsip dasar menggambar, mendisain maupun merancang bagunan. Jadi tidak masalah jika seorang Arsitek menggunakan software grafis untuk mendisain, boleh jadi karena adanya rasa nyaman menggunakan fasilitas tersebut.


Kelebihan dan Kekurangan Software Grafis dalam Disain Arsitektur

Sebagian pembaca pasti penasaran mengenai apa sih perbedaan merancang atau mendisain bangunan menggunakan software yang memang untuk Arsitektur dengan Software Grafis? karena kebanyakan orang yang masih awam menganggap hasil gambar yang dicetak dari komputer adalah sama namun kenyataannya berbeda, sperti yang dapat kita lihat pada gambar dibawah ini;




Jika dicermati dengan seksama, jelas terlihat beberapa kelebihan yang ada pada gambar 2 dan 3 disamping. Coba kita perhatikan kesan 3 dimensi yang terdapat dalam gambar 2 dimensi tersebut. Pada objek kubah bangunan Masjid ini dibuat efek berbentuk bulat dan kerucut dengan mengatur kontras dan bayangan pada gambar juga disematkan background serta elemen-elemen penunjang seperti orang, pohon dan kendaraan membuat gambar 2 dimensi disamping menjadi lebih hidup atau kelihatan 3 dimensi. Ditambah komposisi warna dan tekstur yang seimbang serta kualitas gambar yang tajam. Dari sisi karakter disain juga tidak jauh beda dengan hasil gambar menggunakan software Arsitektur yang proporsi dan mempunyai perbedaan ketebalan pada garis.

Memang suatu hasil disain Arsitektur yang cukup menakjubkan dapat kita lihat pada gambar-gambar diatas yang menggunakan Software Grafis, namun dibalik Keindahan gambar tersebut terdapat pula kekurangan jika kita bandingkan dengan menggunakan Software Arsitektur. Seperti saat kita menggambar bentuk 3 dimensi (Perspektif, Isometri, Orthogonal, dsb.) pada Software Grafis haruslah secara manual (menggunakan teknik manual) dan hasilnya tidak bisa di ‘rotate’ atau diputar-putar untuk mencari sudut pandang yang berbeda, tidak seperti Software Arsitektur yang dapat langsung mengembangkan gambar 2 dimensi ke dalam bentuk 3 dimensi dan dapat dilihat dari sudut manapun, juga untuk gambar kerja dan detail lebih dianjurkan menggunakan Software Arsitektur karena lebih efektif dan cepat.


Skala dan Ukuran
Berbicara mengenai skala dan ukuran dalam mendisain gambar Arsitektur pada Software Grafis merupakan hal yang meragukan banyak kalangan Arsitek tentang keakuratan Skala maupun ukuran,
namun para pengguna Software Grafis ini tidak mendapat kendala dalam menentukan skala gambar maupun ukuran gambar karena fasilitas didalamnya sudah terdapat opsi pengaturan skala maupun ukuran yang akurat, dibantu juga dengan tools Ruler, View Grid, dan Guidelines. Maka untuk mendisain gambar Arsitek yang menggunakan skala maupun ukuran sangatlah mudah kendati ukuran jarak yang dibuat tidak se-otomatis Software Arsitektur seperti AutoCad.

Namun demikian fasilitas ini sangat mudah di pelajari karena sudah menjadi Software yang sehari-hari kita pakai baik di kalangan Pakar Grafis Disainer, amatir maupun masyarakat awam.


Jenis Disain Arsitektur yang dibuat Menggunakan Software Grafis
Pada umumnya segala jenis Disain Arsitektur dapat kita buat dengan menggunakan fasilitas ini, tergantung kemampuan seorang Arsitek untuk dapat mengaplikasikannya lewat software ini. Beberapa contoh gambar disain Arsitektur dapat kita lihat dibawah ini, mulai dari Denah, Tampak Bangunan, Potongan Bangunan, Detail, bahkan perspektif dan Spot area yang dibuat secara manual.



Gambar Denah / Lay Out dan Tampak Bangunan diatas di disain menggunakan Software Grafis sesuai prinsip-prinsip dasar menggambar Arsitektur.

Gambar kerja dan detail juga dapat dengan mudah kita presentasikan menggunakan Software Grafis.



Perspektif, isometri dan Spot area pada gambar di atas dibuat haruslah dengan imajinasi tingkat tinggi dan ketelitian oleh seorang Arsitek karena Software Grafis ini masih menggunakan cara-cara manual.

Pembahasan ini hanyalah merupakan wawasan bagi kita yang mempunyai minat dan bakat dalam Disain Arsitektur dengan menggunakan aplikasi Software Grafis yang cukup menarik dalam hal presentasi visual gambar 2 dimensi menjadi kelihatan 3 dimensi, serta sedikit pengetahuan bagi para Arsitek yang sudah ahli maupun bagi yang masih dalam tahap belajar menjadi seorang Arsitek. Tidak ada maksud menggurui ataupun memamerkan hasil karya penulis dalam Blog ini. Harapan saya hanyalah ingin berbagai ilmu antar sesama dan semoga bermanfaat. Apabila ada kritik dan saran mengenai tulisan ini silahkan diberi comment.

Akhir kata saya hanya bisa mengucapkan terima kasih atas atensinya dan jika ada pengunjung yang tertarik dan ingin mempelajari lebih dalam mengenai bahasan diatas ataupun sekedar ingin menggunakan jasa disain Arsitektur maka dipersilahkan mengirimkan email ke: deddy.molangga@gmail.com

Software yang digunakan dalam disain Arsitektur diatas:
CorelDraw 12 dan CorelDraw X3 (Aplikasi Grafis)